Asumsi:
Ø Jumlah
puyuh parent stok yang ingin dihasilkan adalah betina 320 ekor dan jantan 80
ekor.
Ø Puyuh
indukan (parent stok) jantan berwarna
coklat dan betina berwarna hitam sehingga kelak jika disilangkan menghasilkan
anakan puyuh autosex betina berwarna
coklat dan jantan berwarna hitam. Selanjutnya parent stok berwarna coklat
(jantan) disingkat PSC dan parent stok berwarna hitam (betina) disingkat PSH.
Ø Pemeliharaan
dimulai sejak penetasan telur sehingga dibutuhkan mesin tetas manual kapasitas
600 telur tetas seharga Rp600.000,-
Ø Untuk
mendapatkan puyuh pada fase layer hasil seleksi diasumsikan 80% dari jumlah
telur tetas (tutas) dan perbandingan jantan dan betina hasil penetasan adalah
50:50 sehingga umlah telur tetas yang dibutuhkan adalah:
#2 x
PSC 80 ekor = 80% x tutas PSC
Tutas PSC = 200 butir
#2 x
PSH 320 ekor = 80% x tutas PSH
Tutas PSH = 800 butir
Ø Harga
tutas parent stok saat ini
Rp2.000,-/butir sehingga untuk membeli tutas 1000 butir adalah Rp2.000.000,-
Ø Kebutuhan
pakan selama 30 hari per ekor adalah rata-rata minggu pertama 3,95gr/e, minggu
kedua 7,15gr/e, minggu ketiga 9,25gr/e, minggu keempat 20gr/e. Jadi kebutuhan
pakan selama 30 hari adalah = 7 hari (3,95+7,15+9,25+20)* + 2 hari (22gr) =
325gr/ekor.
* Referensi Slamet Wuryadi
Ø Jika
harga pakan komplit Rp6500/kg maka diasumsikan 800 e x 0,325kg x Rp6500,- =
Rp1.690.000,-
Ø Kandang
2 buah @ Rp500.000,-
Ø Galon
air minum 10 buah @Rp14.000,-
Ø Vitamin,
obat dan vaksin Rp200.000,-
Ø Sebagai
perbandingan, harga puyuh layer (umur 30 hari) parent stok saat ini betina Rp26.000,-/ekor dan jantan
Rp10.000,-/ekor. Jadi untuk mendapatkan induk puyuh unggul secara langsung
dengan membeli induk puyuh pada fase layer adalah betina 320 ekor x Rp26.000,- = Rp8.320.000,- dan jantan
80 ekor x Rp10.000,- = Rp 800.000,-
sehingga total semuanya adalah Rp9.120.000,-
Total biaya
investasi dan operasional pemeliharaan:
Ø Mesin
tetas Rp 600.000,-
Ø Telur
tetas Rp2.000.000,-
Ø Pakan Rp1.690.000,-
Ø Kandang
Rp1.000.000,-
Ø Galon
air minum Rp 140.000,-
Ø Vitamin,
obat dan vaksin Rp 200.000,-
Total Rp5.630.000,-
Total biaya
jika membeli langsung:
Ø Beli
puyuh Rp9.120.000,-
Ø Kandang
Rp1.000.000,-
Ø Galon
air minum Rp 140.000,-
Ø Vitamin,
obat dan vaksin Rp 200.000,-
Total Rp10.460.000,-
Perbandingan:
Beli
langsung
|
Ditetaskan
sendiri
|
|
Waktu
|
0 – 1 minggu
|
6 - 7 minggu
|
Biaya
|
Rp10.460.000,-
|
Rp5.630.000,-
|
Kelebihan/Kekurangan
|
Ø Tidak ada resiko pemeliharaan gagal
Ø Waktu lebih efektif, produksi telur tetas bisa dicapai dalam 1,5
bulan
|
Ø
Memiliki resiko gagal dalam
pemeliharaan apalagi jika belum menguasai teknis
Ø
Hemat biaya lebih dari 46%
Ø
Waktu produksi lebih lama 1,5
bulan atau baru bisa produksi telur tetas 3 bulan sejak awal pemeliharaan.
Ø
Memiliki sisa induk yang bisa dimanfaatkan
dengan umlah PSH jantan 320 ekor dan PSC betina 80 ekor.
Ø
Mesin tetas hanya sekali pakai.
|
Dengan jumlah induk puyuh ini diharapkan mampu memproduksi telur
dengan kualitas baik 80% setiap hari dan berproduksi selama 8 bulan sehingga dibutuhkan
pakan dengan jumlah 22,77 gr/ekor/hari sehingga dibutuhkan biaya pakan 1,5
bulan pemeliharaan dan 8 bulan masa produksi dengan jumlah 22,77gr x 400 e x 9,5 bulan x 30 hari x
Rp6500,-/kg = Rp16.875.000,-
Pendapatan
Ø Penjualan
telur tetas
80% x 320 ekor x Rp1.000,-/butir x 8
bulan x 30 hari Rp61.440.000,-
Ø Penjualan
puyuh apkir Rp
2.000.000,-
Total Rp63.440.000,-
Keuntungan:
#Pemeliharaan sejak penetasan
Pendapatan – Total biaya pemeliharaan = Rp63.440.000 –
Rp22.505.000,-
= Rp40.935.000,-
(11 bulan)
= Rp3.720.000,-per
bulan
#Pemeliharaan induk pase layer
Pendapatan – Total biaya pemeliharaan = Rp63.440.000 –
Rp27.335.000,-
= Rp36.100.000,-
(9,5 bulan)
= Rp3.800.000,-per
bulan
0 komentar:
Posting Komentar