Sabtu, 21 Juni 2014

ANALISA USAHA PEMBIBITAN PUYUH (Penghasil telur tetas final stok)

Asumsi:
Ø Jumlah puyuh parent stok yang ingin dihasilkan adalah betina 320 ekor dan jantan 80 ekor.
Ø Puyuh indukan (parent stok) jantan berwarna coklat dan betina berwarna hitam sehingga kelak jika disilangkan menghasilkan anakan puyuh autosex betina berwarna coklat dan jantan berwarna hitam. Selanjutnya parent stok berwarna coklat (jantan) disingkat PSC dan parent stok berwarna hitam (betina) disingkat PSH.
Ø Pemeliharaan dimulai sejak penetasan telur sehingga dibutuhkan mesin tetas manual kapasitas 600 telur tetas seharga Rp600.000,-
Ø Untuk mendapatkan puyuh pada fase layer hasil seleksi diasumsikan 80% dari jumlah telur tetas (tutas) dan perbandingan jantan dan betina hasil penetasan adalah 50:50 sehingga umlah telur tetas yang dibutuhkan adalah:
#2 x PSC 80 ekor = 80% x tutas PSC
   Tutas PSC  = 200 butir
#2 x PSH 320 ekor = 80% x tutas PSH
   Tutas PSH = 800 butir
Ø Harga tutas parent stok saat ini Rp2.000,-/butir sehingga untuk membeli tutas 1000 butir adalah Rp2.000.000,-
Ø Kebutuhan pakan selama 30 hari per ekor adalah rata-rata minggu pertama 3,95gr/e, minggu kedua 7,15gr/e, minggu ketiga 9,25gr/e, minggu keempat 20gr/e. Jadi kebutuhan pakan selama 30 hari adalah = 7 hari (3,95+7,15+9,25+20)* + 2 hari (22gr) = 325gr/ekor.
* Referensi Slamet Wuryadi
Ø Jika harga pakan komplit Rp6500/kg maka diasumsikan 800 e x 0,325kg x Rp6500,- = Rp1.690.000,-
Ø Kandang 2 buah @ Rp500.000,-
Ø Galon air minum 10 buah @Rp14.000,-
Ø Vitamin, obat dan vaksin Rp200.000,-
Ø Sebagai perbandingan, harga puyuh layer (umur 30 hari) parent stok saat ini betina Rp26.000,-/ekor dan jantan Rp10.000,-/ekor. Jadi untuk mendapatkan induk puyuh unggul secara langsung dengan membeli induk puyuh pada fase layer adalah betina 320 ekor x Rp26.000,- = Rp8.320.000,- dan jantan 80 ekor x Rp10.000,- = Rp 800.000,- sehingga total semuanya adalah Rp9.120.000,-

Total biaya investasi dan operasional pemeliharaan:
Ø Mesin tetas                                    Rp    600.000,-
Ø Telur tetas                                     Rp2.000.000,-
Ø Pakan                                             Rp1.690.000,-
Ø Kandang                                        Rp1.000.000,-
Ø Galon air minum                           Rp    140.000,-
Ø Vitamin, obat dan vaksin             Rp    200.000,-
Total                                              Rp5.630.000,-

Total biaya jika membeli langsung:
Ø Beli puyuh                                     Rp9.120.000,-
Ø Kandang                                        Rp1.000.000,-
Ø Galon air minum                           Rp    140.000,-
Ø Vitamin, obat dan vaksin             Rp    200.000,-
Total                                              Rp10.460.000,-

Perbandingan:

Beli langsung
Ditetaskan sendiri
Waktu
0 – 1 minggu
6 - 7 minggu
Biaya
Rp10.460.000,-
Rp5.630.000,-
Kelebihan/Kekurangan
Ø Tidak ada resiko pemeliharaan gagal
Ø Waktu lebih efektif, produksi telur tetas bisa dicapai dalam 1,5 bulan
Ø Memiliki resiko gagal dalam pemeliharaan apalagi jika belum menguasai teknis
Ø Hemat biaya lebih dari 46%
Ø Waktu produksi lebih lama 1,5 bulan atau baru bisa produksi telur tetas 3 bulan sejak awal pemeliharaan.
Ø Memiliki sisa induk yang bisa dimanfaatkan dengan umlah PSH jantan 320 ekor dan PSC betina 80 ekor.
Ø Mesin tetas hanya sekali pakai.

Dengan jumlah induk puyuh ini diharapkan mampu memproduksi telur dengan kualitas baik 80% setiap hari dan berproduksi selama 8 bulan sehingga dibutuhkan pakan dengan jumlah 22,77 gr/ekor/hari sehingga dibutuhkan biaya pakan 1,5 bulan pemeliharaan dan 8 bulan masa produksi dengan jumlah 22,77gr x 400 e x 9,5 bulan x  30 hari x Rp6500,-/kg = Rp16.875.000,-

Pendapatan
Ø Penjualan telur tetas
    80% x 320 ekor x Rp1.000,-/butir x 8 bulan x 30 hari                 Rp61.440.000,-
Ø Penjualan puyuh apkir                                                                     Rp   2.000.000,-
    Total                                                                                                   Rp63.440.000,-

Keuntungan:
#Pemeliharaan sejak penetasan
Pendapatan – Total biaya pemeliharaan = Rp63.440.000 – Rp22.505.000,-
                                                                       =           Rp40.935.000,- (11 bulan)
                                                                       =           Rp3.720.000,-per bulan
#Pemeliharaan induk pase layer
Pendapatan – Total biaya pemeliharaan = Rp63.440.000 – Rp27.335.000,-
                                                                       =           Rp36.100.000,- (9,5 bulan)

                                                                       =           Rp3.800.000,-per bulan

0 komentar:

Posting Komentar